Relief Tembaga Custom Bupati Boyolali

Relief Tembaga Custom Bupati Boyolali

Relief Tembaga Custom

Relief Tembaga Custom – Relief adalah seni pahat dan ukiran 3-dimensi yang biasanya dibuat di atas batu. Bentuk ukiran ini biasanya dijumpai pada bangunan candi, kuil, monumen dan tempat bersejarah kuno. Di Indonesia, relief pada dinding candi Borobudur merupakan salah satu contoh yang digunakan untuk menggambarkan kehidupan sang Buddha dan ajaran-ajarannya. Di Eropa, ukiran pada kuil kuno Parthenon juga masih bisa dilihat sampai sekarang sebagai peninggalan sejarah Yunani Kuno. Relief ini bisa merupakan ukiran yang berdiri sendiri, maupun sebagai bagian dari panel relief yang lain, membentuk suatu seri cerita atau ajaran. Pada Candi Borobudur sendiri misalkan ada lebih dari 1400 panel relief ini yang dipakai untuk menceritakan semua ajaran sang Buddha Gautama. Sumber : wikipedia

Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin maju. Para arsitek, budayawan, sejarawan, pecinta seni, dan orang biasa, sekarang ini banyak sekali mereka menghiasi tempat tinggalnya dengan aneka macam kerajinan relief dari bahan tembaga maupun kuningan. Relief tembaga ini juga dibuat dengan teknis handmade yang diproses dengan cara pahat/ukir. Material tembaga dan kuningan dipilih karena keawetannya dan tahan terhadap karat walaupun ditaruh pada ruangan berlembab maupun outdoor.

Relief Tembaga Custom

Motif Ornamen dengan desain kuda yang dipacu oleh para pendekar ini merupakan ikon dari kota boyolali yang melambangkan kekuatan dan keberanian. Patung kuda ini terletak pada bundaran simpang lima boyolali, yang merupakan bundaran pertama dan terbesar se-Boyolali. Kemudian dibuatlah relief dengan mengusung tema seperti patung tersebut yang akan digunakan sebagai pelengkan hiasan outdoor pada balkon rumah Bupati Boyolali, yaitu Bapak Seno Samodro.

Sejarah Patung Kuda di Boyolali

Kabupaten Boyolali memiliki salah satu ikon dengan nama Patung Arjuna Wijaya. Patung kuda berjajar tersebut terletak di pusat kota Simpang Lima Boyolali. Tak jarang masyarakat dari luar kota Boyolali menyempatkan berkunjung sejenak ke simpang lima ini untuk mengunjungi Patung Arjuna Wijaya. Sejarah didirikannya patung ini berkaitan dengan kisah Perang Baratayuda. Pada kisah Perang Baratayuda ini, Arjuna melawan Adipati Karna yang merupakan saudara kandungnya dan pada akhirnya dimenangkan oleh Arjuna.

Patung Arjuna Wijaya ini merupakan simbol dari kemenangan, keberanian, pembela kebenaran dan sifat kesatria dari Arjuna pada Perang Baratayuda. Awalnya ide pendirian dari Patung Arjuna Wijaya ini dari pemikiran Presiden Suharto yang sedang mengunjungi Turki. Jumlah kuda yang dipasang juga lebih banyak, yaitu berjumlah 13 patung kuda. Patung kuda dibentuk menggambarkan gerombolan kuda yang sedang menarik kereda kuda dikendarai Krisna dan Arjuna dengan memegang panah dan siap menembak musuh. Sejarah 13 ekor kuda yang menarik kereta perang menyimbolkan filsafat dari kepemimpinan dari alam semesta. Simbol kepemimpinan alam semesta ada delapan, disebut asta brata. Simbol asta brata terdiri atas matahari atau surya, bumi atau kisma, bulan atau candra, bintang atau Kartika, samudera atau baruna, api atau agni, hujan atau tirta, dan angin atau samirana.

Contact Person :

Phone / whatsapp : 085725816956

Email : dapurtembaga@gmail.com

Facebook : Lion Art Gallery

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Call Now !!